Sebagai mana kita ketahui binatang yang bernama tikus adalah hama yang sangat merusak dan sifatnya bukan hanya memakan apa saja tetapi juga menghancurkan segala sesuatu sampai tidak dapat dipergunakan, secara sembunyi-sembunyi tentunya. Boleh dibilang ganas dan tidak punya rasa malu (namanya juga binatang). Akan tetapi seganas-ganasnya seekor tikus pasti tidak akan pernah memakan anaknya atau merusak komunitas yang ada dikelompoknya, Heran kan? Bagaimana dengan kita manusia? apakah ada yang seperti Tikus?
Anda dapat melihat, mendengar dan membaca yang sedah terjadi dinegara kita tercinta. Yang mana manusia sudah disamakan dengan Tikus yang nota bene sifat dan perilakunya sangat menjijikkan dan binatang yang paling dibenci oleh para wanita.
Kebiasaan dari sang Tikus asli adalah mengambil makanan untuk dimakan secara sembunyi-sembunyi tanpa menghiraukan apapun dan dimanapun lokasinya ataupun jenisnya.. Hal ini dilakukan karena tuntutan dari perut yang lapar minta diisi. Karena itu sang Tikus harus mencari makan, dan juga unutk memberi makan anak-anaknya. Hal yang alamiah unutk seekor binatang, hanya saja yang sering diserang adalah manusia. Sehingga hal tersebut sangant menjengkelkan dan merisaukan.
Bagaimana dengan manusia yang disebut tikus-tikus berdasi? wahhhh sangat berbeda dari sisi kebutuhan. Kenapa? Tikus mencuri untuk makan, Manusia mencuri unutk apa? Manusia yang seharusnya bekerja untuk kemakmuran komunitasnya dan sudah mendapatkan gaji untuk makanannya. Justru mencari lagi unutk keperluan yang lain. Inilah perbedaan antara Tikus asli dan Tikus sebagai Manusia. Justru kebinatangan Tikus sangat binatangawi dibandingkan Manusia. Tikus mencari hanya unutk makan, manusia sudah mendapatkan porsinya yaitu gaji tetapi tetap saja mencari celah unutk mengambil lebih.
Sebagai manusia apakah ada terpikir dari ulasan logic diatas? Manusia mempelajari ilmu pengetahuan tanpa akhir, hal ini berbanding lurus dengan kepuasan yang tak berujung. Deal?